LAMONGAN – Reportase INC | Para petani semangka di wilayah Desa Patihan kecamatan babat Lamongan harus menanggung rugi akibat hasil panennya tahun ini merosot tajam. Cuaca yang tidak menentu mempengaruhi kualitas dan kuantitas buah. Kondisi itu antara lain dialami oleh Munir (35), petani semangka asal Desa Patihan Kecamatan Babat, Ia mengaku tahun ini mengalami kerugian puluhan juta akibat semangka yang ditanamnya Buntet atau tidak bisa berkembang besar sebagaimana mestinya
Munir bersama sejumlah petani lain pun harus merelakan hasil panennya dijual murah kepada pemborong dengan harga yang sangat murah “Tidak bagus ini mas (hasil panennya) karena kadang hujan kadang panas cuaca, tidak menentu,” sehingga buahnya menjadi Buntet kata Munir saat ditemui di sawahnya Selasa (12/09). Menurutnya, hampir semua petani semangka di Patihan mengalami kerugian bahkan mencapai 70 hingga 90 persen persen.
Hal itu karena buruknya cuaca mengakibatkan tanaman banyak yang mati dan buah semangka jauh lebih kecil. “Kalau lagi bagus panen bisa 3 sampai 4 ton, tapi sekarang hanya bisa 2 ton mas,” sebutnya. Mayoritas petani di Desa Patihan menanam jenis semangka esteem bibit Semangka Inul Kuning Esteem yang pertumbuhannya kuat, seragam, dan mudah perawatanya. Buah berbentuk lonjong, kulit buah berwarna hijau kehitaman dan tahan simpan. Daging buah berwarna kuning, renyah, dan sangat manis dengan kadar gula 11-12 %.
Masa tanam buah sekitar bulan Juli dan Agustus sampai September dan Oktober setelah masa tanam padi selesai. Biasanya buah semangka bisa dipanen setelah 2 bulan masa tanam. “Yang paling diminati itu jenis esteem ” jelasnya.
Munir menambahkan, pada musim panen seperti ini para petani biasanya langsung menjajakan hasil panennya ke para pemborong yang biasanya langsung dikirim ke kota di seluruh Jawa timur bahkan Jakarta dan kota-kota lainnya,” ujarnya.
Para petani Desa Patihan berharap, pemerintah kabupaten Lamongan terutama Bupati Lamongan pak Yes, bisa memberikan solusi dan bantuan modal untuk mengatasi gagal panen kali ini.
Kini mereka terpaksa mengumpulkan buah-buah semangka yang masih bisa dipanen. Meski ukurannya kecil dan pecah-pecah. Padahal hasil panen semangka pada tahun 2021 lalu, berat satu buah semangka berkisar 4 sampai 6 kg. (Rendra)