PROBOLINGGO, Reportase INC – Maraknya kasus indikasi pemotongan dana Bantuan Langsung Tunai (BLT) rupanya terus menjadi persoalan yang serius di tingkat bawah. Sebab ternyata diindikasikan pemotongan dilakukan oleh oknum aparat Desa setempat dengan berbagai alasan.
Seperti halnya yang dikeluhkan masyarakat Desa Paiton Dusun Krajan RT: 006 RW : 003 Kecamatan Paiton, Saat ditemui awak media, warga mengaku dan membenarkan kalau ada pemotongan Rp.200 ribu oleh oknum perangkat desa setelah menerima BLT BBM dan Progam Sembako yang dicairkan dikantor desa melalui Pos Indonesia dengan dalih akan dibelikan sembako.” Mon tak gelem majer, tak kerah ole pole bantuan (Kalau tidak mau, tidak akan mendapatkan lagi bantuan)”, ucap salah satu warga berinisial (Y) saat dikonfirmasi dengan bahasa Madura, Minggu, (25/9/22).
Syamsul Arifin salah satu Aktivis Pemuda asal Paiton mengatakan, memang benar ada laporan dari warga kalau ada pemotongan sebesar Rp.200 ribu untuk dibelikan sembako, tapi setelah saya konfirmasi dengan perangkat desa dan bersangkitan akhirnya uangnya sudah dikembalikan.”, ujar Syem nama sapaannya
Ia berharap kepada intansi pemerintah yang terkait dalam hal ini supaya Dinas Sosial memberikan pembinaan terhadap anggotanya dilapangan agar masyarakat yang menerima bansos tidak menjadi korban”, harapannya
Sementara itu Kepala Desa Paiton Abd.Bazid Waridi mengatakan, Saya tidak tau adanya penyaluran dan pemotongan bantuan sosial BLT BBM, jika memang terbukti kami akan memberikan tindakan tegas terhadap oknum desa tersebut”, tegasnya. (Hendra)