LAMONGAN, Reportase INC – Jajaran Ta’mir Masjid Al-Abror Sawo, Babat punya program bikin menara. Belum genap 1 (satu) bulan dalam proses pengedukan pondasi itu telah ditemukan benda lawas tinggalan jaman Belanda (2/12/2024).
Kubangan pondasi berukuran 5x5x3 meter itu dikeduk dengan alat berat : bego. Limbah kedukannya dibiarkan menggunung di sekitar halaman masjid Al-Abror. Usai pemasangan begesting langsung dicor menggunakan alat aduk molen.
Pasca pengecoran pondasi dan tiang stros sejumlah 17 titik itu, langsung diadakan penggurukan dengan tenaga manual. Setidaknya ada 9 orang tukang mengembalikan tanah limbah untuk dimasukkan kembali ke dalam kubangan pondasi.
Sedang enak- enaknya mencangkul, salah seorang tukang bernama Mantika melihat ada benda aneh di sela-sela gumpalan tanah yang dicangkulnya.
Setelah diambil dan dililang-liling, ternyata botol antik terbuat dari keramik. “Posisinya berdiri di depan saya, dan langsung saya ambil…” ucap Leman (panggilan sehari-hari Mantika, tukang dari Sawo itu). Botol layaknya wadah air minum itu terdapat centelan (pegangan serupa cangkir). Bertuliskan bahasa Belanda, terdapat kata-kata ROTTERDAM. Orang-orang di sekitar masjid Al-Abror mengira bahwa benda itu tinggalan dari Belanda.
“Bayangkan betapa canggihnya saat itu, Belanda sudah bisa bikin keramik seindah ini ada tulisan tercetak sangat bagus sekali…” kata Pakde Gaguk panitia pembangunan menara Al-Abror.
Benda terbuat dari keramik itu berukuran : tinggi 25 cm. Lingkar botol 13 cm. Garis tengah 7 cm. Warna coklat terang.
Ketua ta’mir masjid setempat, setelah mendapat laporan penemuan benda (diduga jaman purbakala) itu langsung bertutur : “Cocoknya barang ini dilelang 75 juta, uangnya untuk membangun menara kita ini…” seloroh Ustadz KH.Toha Hasan.
Senada Kyai Toha, ketua Yayasan Masjid Al-Abror, H.Rofi’i juga bertutur : “Seyogyanya ada yang melaporkan ke dinas purbakala, siapa tahu kita dapat ganti, uangnya untuk tambahan membangun menara ini…!” ujar H.Rofi’i.
Hingga tulisan dimuat di media sosial online Reportase INC, benda termaksud masih tersimpan dan diamankan di masjid setempat, Al-Abror bermarkas di kampung Sawo, kelurahan/kecamatan Babat, kabupaten Lamongan, Jawatimur. Barangkali ada yang berminat, silahkan menghubungi panitia.
“Kalau ditelisik, biasanya barang-barang antik semacam ini disenangi bangsa lelembut. Seolah ada jin penunggunya. Makanya setelah saya terawang, awal mula keduk pondasi ini tanahnya selalu longsor terus. Begitu guci keramik ini terciduk bego, nyatanya hingga kini lancar-lancar saja…hahahaha ….!” kelakar Ustadz Toha yang netepi pondok pesantren Hidayatussibyan, Sawo kepada reporter/awak media ini.
Memang kalau dilihat dengan mata batin, botol keramik kuna itu, jika diletakkan di tempat datar, seolah-olah bergoyang-goyang sendiri. “Itu pertanda jin penunggunya ngamuk dan berontak, gitu….!” seru para pengunjung terdiri dari para panitia dan pekerja yang mengerubuti temuan barang langka itu.
Reporter : Ahmad Fanani Mosah.