LAMONGAN, Reportase INC – Warga masyarakat bengawan jero lakukan diskusi untuk mencari solusi dalam mengatasi adanya banjir, yang difasilitasi oleh Nursalem selaku ketua Yayasan Dian Pertiwi Lamongan dan juga pemilik Jamal TV, acara tersebut diadakan didesa Kiringan kecamatan Turi kabupaten Lamongan, Rabu 09/11/2022.
Acara tersebut dihadiri oleh warga masyarakat yang mewakili kecamatan Turi, kecamatan Kalitengah, kecamatan Karanggeneng, dalam pembukaan acara tersebut Nursalem menyampaikan bahwa: “Kami hanya bisa membantu memfasilitasi, mengawal dan menampung keluhan dan tuntuta n panjenengan semua dan hasil dari diskusi atau pertemuan ini akan kami bawa dan kami sampaikan kepada pemerintah yang berwenang baik pemkab, pemprov, maupun kepemerintah pusat ke kementrian PUPR”.
Rata rata warga tersebut menyampaikan keluhanya, baik petani padi dan petambak pada merugi hingga milyaran rupiah dalam setiap tahun. Betapa tidak, lahan pertanian juga lahan tambak yang dulu produktif semuanya tergenang air sampai 6–7 bulan lamanya sehingga banyak yang bangkrut sampai banyak yang ke Lamongan bukan menjual ikan hasil dari tambak atau hasil pertanian akan tetapi ke Lamongan mereka membawa sertifikat tanah untuk ajukan pinjaman di bank.
Kemudian pada saat musim tanam atau bertambak banyak keluhan tentang kebutuhan air dan pembuangan air, mau dibuang kesana yang disana air sudah melimpah dan sebagainya, selain itu warga bengawan jero sangat membutuhkan pompa air karena pompa yang ada masih belum memadai.
Hamim warga bengawan jero selaku aktivis bengawan jero mengatakan: “Sebaiknya aturan atau peraturan yang ada sekarang terkait bengawan jero supaya dikembalikan pada aturan yang lama dan supaya pihak Pemkab Lamongan kembalikan ke Pemprov Jatim saja, karena pemkab Lamongan tidak akan mampu menangani urusan bengawan jero, sebenarnya bengawan jero itu urusan Provinsi atau pemerintah pusat”.
Perwakilan dari Kalitengah kebetulan sebagai perangkat juga mengeluhkan, “sudah sering diadakan pertemuan semacam ini namun tidak ada tindak lanjut, jangan jangan hanya dibuat suatu kepentingan atau politik, kami berharap pertemuan seperti ini ada tindak lanjut sampai pada pejabat yang berwenang baik pemkab, pemprov, atau pusat”. Dia juga sempat pertanyakan siapa saja yang diundang pada pertemuan ini, dan hal tersebut langsung dijelaskan oleh pembawa acara bahwa acara ini sebetulnya mengundang semua pejabat yang terkait akan tetapi tadak ada yang hadir.
Dalam pertemuan ini menelurkan beberapa rekomendasi, yakni: 1, Untuk mengatasi masalah bengawan jero harus ada kerja sama antara Pemkab Lamongan, pemerintah Provinsi Jawa Timur, dan juga Pemerintah Pusat. 2, harus ada normalisasi kali kali yang ada dengan memusnahkan enceng gondok juga termasuk rawa rawa yang berfungsi penampungan air yang saat ini beralih fungsi sebagai lahan pertanian dan tambak seperti contoh rawa Semando Babat. 3, Harus diadakan sistim buka tutup pintu air.
( Had / redaksi )