LUMAJANG, Reportase INC – Organisasi terdiri dari alumni suatu sekolah, jarang berpikiran bikin buku. Akan tetapi hal ini tidak, bagi sekelompok angkatan (tamat) tahun 1982 Sekolah Pendidikan Guru Agama Negeri (PGAN) Malang, yang menggelar temu alumni ke 12 di kota Lumajang (23/12/2024).
Ketua paguyuban alumni termaksud, Drs.H.Agung Priyono, S.PdI dalam sambutan arahannya menuturkan : “Ini kesempatan langka. Tak mungkin terulang lagi. Mari kita jalin terus ukhwah tali silaturrohmi ini. Apalagi diikat dengan kenangan literasi yang dipandegani Bung Mosah…!” ucap si pemilik Sanggar Seni & Musik Aurya bermarkas di Cisadea 12 Malang itu.
Dalam pertemuan yang digelar di kediaman alumni PGAN Malang, Romo Kyai Abah As’ad Abdurrofiq, berdomisili di kota pisang, Lumajang itu 35 eksemplar buku langsung ludes.
Rerata para alumnus dari kampus Jl.Bandung 7 Malang itu adalah penulis semua. “Inilah hikmah bikin karya literasi. Ada edukasi dan mengandung sumber ekonomi. Sehingga bisa menambah income uang kas kita….!” tutur Bung Mosah yang mengeditori buku terbit setebal 316 halaman itu.
Sementara di bagian awal, Kang Abah As’ad dalam sambutannya sebagai tuan rumah mensupport temu alumni yang rutin 6 bulan sekali, : “Saya doakan semua panjang umur dan barokah. Sahabat anggota kita yang sakit semoga diberi kesembuhan. Teman-teman kita yang belum bisa bergabung, harap segera bergabung. Karana acara semacam ini belum tentu terulang kembali….” tutur pensiunan guru SD inpres kota Lumajang yang didampingi istrinya, Umik Ruroh dan anak terakhirnya, Si Riris.
Di bagian akhir, tuan rumah mohon maaf. Tidak bisa memberi oleh-oleh yang berharga. “Cuma kami bisa nyangoni kue lemper terbesar di dunia, sebagai jajanan khas Lumajang yang langka itu.
Memang betul masing-masing hadirin mendapat bingkisan 3 (tiga) batang kuliner lemper super jumbo dan super panjang. Cukup amat bahkan lebih dari cukup untuk dinikmati seluruh keluarga di rumah kampung halamannya masing-masing.
Reporter Pendidikan : Afmos.