LAMONGAN, Reportase INC – Kekeluargaan dan kebersamaan serta kekompakan civitas akademika SMPN 3 Babat tetap dipertahankan. Ini dirintis semenjak lembaga pendidikan ini berdiri, tahun 1986. Guyub rukunnya guru/karyawan akan membawa suasana damai. Dan nyaman dalam pengabdian.
Keakraban kerabat kerja sekolah bermarkas di Raya Gembong Babat itu tampak dalam paket acara “Halal Bihalal”.
Sambil menunggu tetamu datang, Ning Riroh, staf TU itu duet dengan Bang Oni penyiar Radio Arsega FM lewat tembang lawas bertajuk Ke Monas dan Ikan Dalam Kolam. Tak ketinggalan Gholib Alwi, penjaga malam itu menyumbangkan vokalnya dengan lagu-lagu Pop Malaysia.
Silaturrahmi yang digelar lesehan itu di halaman tempat tinggal Moh.Said, sang kepseknya, di desa Parengan – Maduran.
Acara dibuka oleh MC (Master of Ceremony) kondang, Agus Imam. Diawali qiroah dikumandangkan keponakan Pak Said yang masih duduk dibangku Madrasah Ibtidaiyah (MI) kelas 2, Ziyana Fairuzzatin akrab disapa Zizi. Usai membaca ayat secara tartil, Zizi mendapat hadiah sejumlah uang dari Moh.Roni Firdaus. Terkandung maksud memberi motivasi, katanya.
Qoirun Naim, guru fisika SMPN 3 Babat itu didaulat memberi sambutan atasnama GTK (Guru dan Tenaga Kependidikan) sekolah termaksud.
“Setelah halal bihalal ini, layanan publik terutama melayani murid harus ditingkatkan…!” kata Qoirun Naim dalam.pidsto singkatnya.
Sementara kepala sekolah sekaligus sebagai tuan rumah mohon maaf atas segala kekurangannya. Pak Said cukup menandaskan, dengan menyampaikan salam dan amanat dari bupati Yurohnur dan Kadindik Lamongan, Munif bahwa sangat pas sekali sambutan Pak Naim tadi dengan arahan yang disampaikan Bupati dan Kepala Dinas Pendidikan, tentang layanan publik harus diutamakan.
Tausiyah dikupas tuntas oleh Ustadz Masroin, M.Ag. Pak Ustadz dari desa Keduyung kala itu menguraikan kisah dialog putri anak dari Imam Ahmad dengan Imam Syafii. Ketika itu sang tokoh ulama’ besar menginap dirumah Imam Syafii.
Dalam pengamatannya si putri Imam Ahmad itu mendapati ulama sebesar dan sekondang Imam Syafii, kok agak aneh :
Pertama ketika makan sangat lahap dan makannya banyak sekali.
Kedua Imam Syafii kok tidak sholatullail/bangun sholat tahajud.
Ketiga Imam Syafii akan sholat subuh kok tidak berwudhu terlebih dahulu.
Lalu dijawab oleh Imam Syafii :
Pertama saya yakin kuliner yang dihidangkan oleh Abahmu, Imam Ahmad itu halal dan menyehatkan. “Makanya saya makan habis banyak, biar badan saya sehat dan bisa beraktifitas serta bisa beribadah kepada Alloh Swt.
Kedua, saya tidak sholatullail, karena saya menulis buku berisi 70 hukum dalam Islam. Lagian sholat tahajud itu kan tidak wajib, tutur Imam Syafii kepada si penanya.
Ketiga, sesungguhnya saya sudah berwudhu sejak akan sholat isya’. Dan saya jaga hingga manjing subuh. Saya semalam itu tidak tidur dan tidak batal. Makanya saya langsung sholat subuh.
Demi mendengar penjelasan dari Imam Syafii itu putri kinasih Imam Ahmad baru mengerti dan sadar, bahwa seseorang itu tidak boleh grusa-grusu (tergesa-gesa) memberi penilaian negatif kepada seseorang.
Pamungkas acara yang dilaksanakan pada hari Rabo, 17 April 2024 itu diakhiri dengan doa yang dipimpin Ustad Mulyo Wardoyo. Pak guru pengampu pelajaran IPS itu mengajak audiens terdiri dari guru, karyawan dan pengurus komite SMP 3 Babat, untuk mengawali doa dan munajat kepada Alloh dengan membaca Surat Al Fatehah.
Reporter : Ahmad Fanani Mosah.