PROBOLINGGO, Reportase INC – Tiada hari tanpa pengabdian, loyalitas tanpa batas advokasi warga. Jamkeswatch Probolinggo Raya kali ini melakukan advokasi terhadap warga asal Kota Surabaya yang masuk ke Rumah Sakit Muhammadiyah Kota Probolinggo, Sabtu (10/08/24).
Pasien Muhammad Muzakki Al-Farizqi yang berumur 1 tahun anak dari Triana Silviani (28) yang bekerja sebagai penjual bawang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Trina menceritakan hal ihwal tentang keadaan pasien bahwa anaknya demam tinggi sampai 39° pada hari Selasa Sedangkan pada hari Rabu dibawa ke Bidan hanya diberi obat puyer namun pada malam hari mulai kejang – kejang .
“Saya disini sedang jualan bawang mas, saya nginep dirumah saudara lalu anak saya tiba-tiba demam tinggi sampai 39° mulai hari Selasa siang, namun Rabu sore saya bawa ke dokter bidan dikasih obat cuman satu macam berupa puyer kemudian
Sehabis magrib saya minumkan 1 (satu) sendok lalu jam 20.00 WIB anak saya muntah, lalu jam 21.30 WIB mulai kejang – kejang pertama kali ini anak saya kejang , kemudian, saya langsung telpon call 112 anak saya dijemput ambulance dibawa ke Rumah Sakit ini”, Tutur Triana dengan nada sedih
Ia bercerita kalau BPJS anaknya tidak aktif dan ada kendala administrasi di RS Muhammadiyah Kota Probolinggo BPJS Kesehatan PBID nonaktif karena NIK ( Nomor Induk Kependudukan) terblokir. Saking paniknya semua keluarga dia telpon, bahkan ia juga meminta bantuan kepada saudaranya yang berada di Kota Surabaya dan kebetulan bertugas di kelurahan Pakis namun tidak direspon dengan baik.
“Bila kepesertaan tidak aktif sampai hari ini pukul 23.00 WIB, maka otomatis pakai umum, kira-kira biayanya sebesar Rp. 4.000.000 (empat juta rupiah) sedangkan saat ini saya tidak memiliki uang sebesar itu”, ucap Triana
Sementara itu, Ketua Jamkeswatch Probolinggo Raya Edi Suprapto mengatakan, team relawan cepat tanggap dalam merespon kasus pelayanan kesehatan dengan berkoordinasi dengan Jamkeswatch Surabaya dan Rumah Sakit Muhammadiyah untuk minta toleransi waktu mengingat biaya yang dikenakan cukup besar dan segera melakukan sinergisitas dengan RSIA di Kota Probolinggo.
Selain itu, ia juga mengucapkan terimakasih kepada Relawan Jamkeswatch Surabaya dan PIC RSIA Muhammadiyah Kota Probolinggo yang telah bersedia membantu warga kesulitan untuk jaminan dan akses layanan kesehatan.
( Hendra )