LAMONGAN, Reportase INC – Musyawarah Perencanaan Pembangunan (MUSRENBANG) Kelurahan Babat digelar di Pendopo Kelurahan setempat, Jumat malam Sabtu (24/01/2025).
Acara malam itu sungguh sangat semarak penuh gairah. Sebab sekaligus dibarengi pelantikan dan penyerahan SK dari Lurah Babat kepada para ketua RW (Rukun Warga) dan ketua RT (Rukun Tetangga). Setidaknya sekelurahan Babat terdiri atas 13 RW dan 45 RT. Ketua LPM (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat), Ir.Afif Muhammad dalam sambutannya menuturkan, separo dari yang hadir malam ini adalah wajah-wajah baru. Pertanda semoga menjadi semangat baru dalam memajukan Babat. Ranah kami sebagai pelaksana bidang pembangunan lewat LPM, menginformasikan bahwa ada 13 titik program pembangunan murni dari anggaran kelurahan Babat. Kemudian kita dapat dari Jasmas (Jaring Aspirasi Masyarakat) bersumber dari anggota dewan 6 titik. Jadi total ada 19 titik” ungkap Pak Afif.
Sedangkan Lurah Babat, Moh.Faris Hasbi, S.IP dalam pidato motivasinya menandaskan apa yang disampaikan ketua LPM. Bahwa dengan pembacaan SK merupakan awal amanah. “Betul apa yang disampaikan Pak Ir.Afif tadi, banyak wajah baru dari pengurus RT – RW. Ini pertanda adanya dinamika menuju demokrasi. Termasuk Musrenbang ini usulan dari bawah yang digodog untuk dinaikkan ke atas…!” kata orang nomor satu di kelurahan Babat itu.
Di bagian lain, Lurah Faris Hasbi juga menyorot soal intensitas kendaraan yang lewat kebanyakan melebihi tonase. Ini yang mempercepat kerusakan. Banyak aspal atau semen cor yang mengelupas;” keluh Pak Lurah.
Sementara Camat Babat, Johny Indriyanto dalam sambutan arahannya , memberi ucapan selamat kepada para pengurus RT dan RW. “Harap sering-sering mengadakan konsilidasi. Jangan sampai ada perbedaan berkepanjangan setelah proses pemilihan…” kata Camat Babat dalam pidato pendahuluannya. Sempat pula Pak Johny Indriyanto melempar guyonannya : “Saya sering ngopi di warung. Saya tanya ada apa kok banyak gambar dan foto-foto terpasang, ternyata itu adalah calon-calon ketua RT dan RW…” kelakar Pak Camat yang disambut senyum simpul para audiens yang dihadiri Babinsa, Seklur, staf kelurahan, pengurus RT/RW total sekitar 300 orang itu.
Dalam arahan berikutnya, Pak Camat juga mengingatkan, jaman dahulu rakyat senang membuat bangunan yang bersifat monumental, semacam gapura dsb. Kini berubah menuju penanggulangan banjir. Pertemuan ini menyatukan langkah, visi misi Babat, agar nyaman, harmonis dan ekonomi meningkat. Babat punya Kali Konang. Harap dijaga kebersihannya. Adanya narkoba, judi online itu merugikan dan merusak generasi muda. Hendaknya dijauhi. Mari kita niatkan memikirkan Babat ke masa depan…!” pesan Camat Babat panjang lebar.
Di bagian akhir pertemuan malam itu, dibuka forum tanya-jawab. Salah satu tokoh masyarakat, Romadhon menyampaikan uneg-unegnya, bahwa di sekitar rumah tempat tinggalnya terdampak sampah dengan bau menyengat yang dibuang di TPS (Tempat Pembuangan Sementara) sebelum akhirnya diangkut mobil ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir).
“Lha kenyataannya, yang membuang sampah di TPS itu tidak hanya warga Babat saja. Ada yang dari wilayah Bojonegoro, Tuban juga ada yang dari tetangga desa semisal Plaosan, Sogo, Banaran dan sebagainya…!” keluh Kangmas Romadhon si pemilik toko jamu dekat rel sepur itu.
Spontan Lurah Babat menanggapi dengan bijak, nantinya panjenengan semua akan kami ajak rapat bersama untuk membuat draft peraturan pembuangan sampah di TPS dan sekaligus bikin aturan tentang rumah kost dan tata-tertib penghuni kostnya.
Forum malam itu yang dipandu oleh staf kelurahan Nastain, diakhiri dengan penyerahan SK (Surat Keputusan) Lurah Babat kepada para pengurus RT/RW sambil berakrab-ria dengan bersalam-salaman semua audiens. ——
Reporter : Ahmad Fanani Mosah.