BOJONEGORO, Reportase INC – Memastikan pemerataan pelayanan kesehatan serta penanganan kasus kematian ibu dan bayi serta penurunan angka stunting, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) terus berupaya menekan angka stunting, salah satunya dengan memberikan pelatihan untuk Tim Pendamping Keluarga (TPK) di Kecamatan Kedungadem, Rabu (29/06/2022).
Bertempat di Pendopo Kecamatan Kedungadem, Hanum Kalidaziyah selaku Koordinator Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) Kecamatan Kedungadem menjelaskan, kegiatan pelatihan Tim Pendamping Keluarga (TPK) di Kecamatan Kedungadem ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dari pendamping keluarga mengenai peran serta mereka di Desa masing masing.
“karena tugas dari Tim Pendamping Keluarga adalah melakukan serangkaian kegiatan terhadap keluarga yang memiliki ibu hamil, pasca salin, anak dibawah 5 tahun dan calon pengantin, untuk deteksi dini faktor stunting dan melakukan upaya meminimalisir atau pencegahan pengaruh faktor risiko stunting,” katanya.
Lebih lanjut Hanum Kalidaziyah mengatakan, melalui tim pendamping yang langsung ke setiap keluarga diharapkan data valid dan intervensi program percepatan penurunan stunting bisa dilakukan.
“Setiap tim terdiri dari bidan, kader PKK dan kader keluarga berencana, langsung mendata sekaligus memberikan penyuluhan dan sosialisasi kepada keluarga yang beresiko stunting yang sudah diverifikasi dan divalidasi,” kata Hanum.
Camat Kedungadem Agus Susetyo Hardiyanto SSTP.MM sangat mengapresiasi kegiatan pelatihan bagi Tim Pendamping keluarga (TPK), ia menjelaskan bahwa ini juga bagian tugas dari Kecamatan.
“Kita akan menindaklanjuti kegiatan tersebut melalui Kepala Desa untuk mendukung program pengentasan stunting melalui APBdes dan juga melalui kewenangan – kewenangan yang ada di Kecamatan, sehingga angka stunting di Kecamatan Kedungadem ini berkurang,” kata Camat Agus.
Kabiro : Muchsan