LAMONGAN, Reportase INC – Sebanyak 2.700 bambu jenis petung ditanam serentak sebagai bentuk rehabilitasi dan mitigasi lahan rawan bencana yang terjadi di daerah Lamongan. Penanaman bambu ini masih dalam rangkaian perayaan Hari Jadi Lamongan ke 453. Penanaman dilakukan secara bertahap sejak Jumat lalu, Senin (30/5/2022) merupakan puncak dari penanaman pohon bambu di Desa Blawi Kecamatan Karangbinangun.
Selaras dengan Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan No 15 Tahun 2021 tentang penanggulangan bencana alam dan non alam, Lamongan menggiatkan penanaman bambu sebagai perbaikan lahan yang rawan longsor dan angin puting beliung.
“Kita terus galakkan penanaman pohon, terutama pohon bambu. Kita akan menanam di daerah yang rawan longsor,” tegas Bupati Lamongan Yuhronur Efendi atau yang kerap disapa Pak Yes.
Pembangunan insfrastruktur di Lamongan mulai dikerahkan kembali setelah terhenti 2 tahun akibat pandemi. Melalui kegiatan penanaman 1.500 pohon bambu di bantaran sungai Balun, 1.000 sungai Blawi, dan 200 pohon bambu di sungai Ketapangtelu merupakan salah satu bentuk dari pembangunan insfrastruktur yang sudah memasuki kategori tidak layak.
“Lamongan sudah mulai bangkit kembali setelah 2 tahun terpuruk dan memfokuskan ke penanganan covid. Melalui penanaman bambu kita jadikan sebagai awal pembangunan di daeah kita tercinta ini. Penanaman yang dimulai sejak Jumat lalu di bantaran sungai Balun, dan sekarang di bantaran sungai Blawi, besok akan disusul 200 batang pohon lagi di bantaran sungai Ketapangtelu,” terang Pak Yes.
Dipilihnya pohon bambu jenis petung atas dasar keragaman manfaatnya untuk lingkungan, yakni sebagai penghasil oksigen, menyimpan air, dan menyimpan air. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lamongan Gunadi.
“Terpilihnya bambu jenis petung ini karena memiliki banyak manfaat. Tidak hanya memiliki manfaat untuk lingkungan seperti menghasilkan oksigen, menyerap air serta menyimpannya, bambu juga memiliki manfaat untuk tanaman hias,” terangnya. ( San )