BOJONEGORO, Reportase INC – Kabupaten Bojonegoro memiliki satu atlet andalan yang diturunkan ke ajang Pekan Olah Raga Provinsi (Porprov) Jatim, yakni atlet Gantole Achmad Teguh Wibowo. Gantole merupakan cabang olah raga (cabor) eksebisi di ajang Porprov tahun ini.
Teguh Wibowo berasal dari Desa Banjarejo Kecamatan Sumberrejo Kabupaten Bojonegoro. Ia lahir tahun 1989. Sehari-hari, ia berdagang di rumah dan tak banyak yang tahu jika ia seorang atlet gantole. “Kalau di Bojonegoro sendiri jarang yang tahu kalau saya ini atlet gantole,” katanya.
Olahraga Gantole, kata dia, belum populer. Gantole merupakan merupakan olahraga yang penuh tantangan dan resiko. Setelah ditarik dengan motor, atlet gantole terbang dengan ketinggian ratusan meter hanya bergantungan pada gantole. “Tanpa motor melayang di udara,” terangnya.
Teguh Wibowo memulai mengenal gantole saat kuliah di Universitas Negeri Surabaya. Saat itu, ia mengikuti diklat dan mulai tertarik dengan olahraga yang tergabung dalam Federasi Aero Sport Indonesia atau Fasi tersebut.
Hingga kini, dia sudah mengikuti tiga kali Pekan Olahraga Nasional (PON). Yakni PON di Riau tahun 2012 dengan raihan perak bagi Jawa Timur. Lalu PON Jawa Barat tahun 2016 meraih medali perunggu. “PON Papua saya tidak memperoleh medali,” imbuhnya.
Ia gembira, gantole diikutkan dalam cabor yang dilombakan di Porprov Jatim VII 2022. Di Jawa Timur hanya ada lima belas kabupaten yang punya atlet gantole dan Bojonegoro salah satunya.
Lalu, apakan Bojonegoro punya potensi tempat olah raga gantole? Ia menuturkan, sempat dilakukan survei di sekitar Kecamatan Sekar yang berbukit. Namun di lokasi tersebut menurut dia banyak pohon tinggi serta belum ada landasan untuk menarik Gantole. “Landasan membutuhkan 500 meter. Di Bojonegoro sulit juga,” terangnya.
Sementara itu, Ketua KONI Kabupaten Bojonegoro Ali Mahmudi berharap meski gantole menjadi cabang olahraga eksebisi di Porprov Jatim 2022 ini, namun harus tetap berjuang maksimal. “Ini penting sekali dan itu pesan saya,” katanya.
*Kabiro. Muchsan*