TUBAN, Reportase INC – Berawal beredar berita yang telah ditulis oleh Media Online yang berjudul ” Diduga lakukan Praktik Illegal Buying, oknum Karang Taruna desa Kujung kecamatan Widang ” Ahmad Fathoni ( Ketua Katar desa Kujung ) sapaan akrab mas Toni menanggapi asumsi atau dugaan yang ditulis oleh media yang sumbernya juga tidak jelas itu.
Saya akan menceritakan mas, kata (Mas Toni) kepada reportaseindonesianews.com asal muasal Karang Taruna memanfatkan lahan itu,
berawal dari minimnya sumber pendapatan organisasi kepemudaan dan PADes yang minim, hingga Karang Taruna fakum tidak pernah ada kegiatan.
Akhirnyan Karang Taruna mengadakan musyawarah yang berisi tentang bagaimana organisasi kepemudaan bisa mandiri tanpa meminta swadaya masyarakat untuk penyelenggaraan kegiatan kepemudaan, peringatan hari besar nasional (PHBN), peringatan hari besar islam (PHBI) Dll.
Dari hasil musyawarah tersebut disepakati bahwa Karang Taruna “Tunas Bhakti desa Kujung” mempunyai gagasan untuk memanfaatkan sebagian lahan di wilayah desa Kujung kecamatan Widang kabupaten Tuban, yang sudah dibebaskan oleh negara (BBWS Bengawan Solo) yang masih kosong.
Karena lahan tersebut pada kenyataanya dimanfaatkan oleh orang – orang pribadi tentunya bukan untuk kepentingan masyarakat melainkan untuk perutnya sendiri.
Dari alasan itu kami Karang Taruna memanfaatkan lahan tersebut dari pada kosong dan tidak terawat, kami Karang Taruna hanya memanfaatkan saja untuk kepentingan umum, kemudian sewaktu waktu ketika tanah tersebut akan difungsikan oleh pihak BWS Bengawan Solo, kita Katar siap untuk tidak memanfaatkan lagi ( Mengosongkan lahan) karena tanah itu milik negara bukan milik Karang Taruna mas.
Kemudian dari dana pemanfaatan itu mas perlu saya jelaskan juga, itu bukan untuk kepentingan pribadi melainkan untuk kepentingan umum, untuk penyelenggaraan kegiatan setiap tahun, ada kegiatan PHBN, kegiatan PHBI (Kujung bersholawat) sumbangan sedekah bumi, kegiatan kepemudaan dan pemeliharaan sarana olahraga.
Sama ini mas ya seperti media online yang telah menulis berita (Saya tidak usah menyebut nama medianya), tentang organisasi kami kok semena-mena membuat berita tanpa klarifikasi pada kami dan menulis bahwa dana pemanfaatan itu untuk kepentingan pribadi.Tegas ketua Katar.
(Suroso)