SIMALUNGUN , Reportase INC – Satuan Pelajar Dan Mahasiswa Pemuda Pancasila (SAPMA PP) Simalungun , resmi laporkan Santun Siallagan selaku ketua kelompok 147 KK di Polres Simalungun , Jumat (14/10/22).
Hal tersebut diketahui dari Parlin Sirait selaku Ketua SAPMA PP Simalungun. Parlin Sirait mengatakan bahwa tindakan tersebut sangat disayangkan dan dapat membahayakan keselamatan jiwa bagi anak anak didik tersebut.
” Ini merupakan tindakan eksploitasi anak dan menurut hemat kami hal ini merupakan tindak pidana murni. Sudah jelas dari pengakuan kepala sekolah , bahwa anak anak yang sedang belajar dibawa paksa oleh orang tua siswa dan ketika dijemput lagi oleh kepseknya dari lokasi lahan, Santun Siallagan menghalangi pihak sekolah yang diketahui dari Kepsek SDN.097327 Mariah Jambi.
Pihak aparat penegak hukum (APH) harus menangkap siapa yang terlibat dalam eksploitasi anak tersebut, karena telah mencoreng dunia pendidikan dan membahayakan keselamatan anak didik,” tegas Parlin.
Masih dengan Parlin , dia mengatakan bahwa Selaku lembaga yang membidangi pelajar dan mahasiswa kami terpanggil untuk wajib mengkawal kasus ini, karena kita melihat bagaimana kelompok 147 itu memanfaatkan anak anak SD dan SMP menghadapi SPBUN.
Hal itu yang tidak dapat kita terima, terkait perlindungan anak telah diatur dalam UU Nomor 35 tahun 2014 tentang perubahan atas UU Nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak. Maka secara otomatis , mereka telah menghilangkan hak hak anak terutama dalam pendidikan. Jadi kita melaporkan atas dugaan ekploitasi anak , jelas Parlin.
Selain Santun Siallagan , 2 Kepala Sekolah pun turut serta dilaporkan oleh SAPMA PP Simalungun , yakni Rejekinta Sinulingga selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Jawa Maraja Bah Jambi dan Laidin Simaremare Selaku Kepala Sekolah SDN.097327 Mariah Jambi.
Perlu diketahui bahwa pada selasa 11/10/22 pihak Serikat Pekerja Perkebunan (SPBUN PTPN IV) melakukan pembersihan di lahan HGU milik Kebun Bah Jambi yang sudah kurang lebih 2 tahun diduduki oleh kelompok masyarakat 147 KK.
Dalam proses pembersihan lahan HGU tersebut , terlihat puluhan pelajar Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP), yang menjadi tameng 147 kk tersebut dalam menghalau SPBUN PTPN IV melakukan pembersihan.
Sementara itu , kehadiran puluhan siswa ke lokasi tersebut masih dalam proses belajar mengajar dan menjadi tanggung jawab penuh dari pihak sekolah.
(Evaman Tel)