TAKALAR, Reportase INC – Sekitar pertengahan tahun 2021 lalu, seorang warga berinisial.M mendatangi puluhan rumah di tiga Desa di kecamatan Tanakeke Kabupaten Takalar
Yakni warga Dusun labbotallua Desa Mattiro Baji, warga Dusun lantang peo Desa Rewataya, dan warga Dusun Tompotana Desa tompotana
Pelaku M merupakan warga Desa Mattiro Baji yang tak lain adalah tetangga para korban itu sendiri.
Modus operandi yang di mainkan.inisial M menghubungi salah seorang staf kantor kecamatan inisial f untuk bekerja sama mengukur tanah warga sebagai dasar untuk menerbitkan SPPT
inisial M bertugas sebagai exekutor meminta uang secara berfariasi (sesuai jumlah dan luas objek tanah) mulai Rp 200.000, Rp 1.000.000 , Rp. 3.000.000/orang bahkan ada yang sampai Rp 13.000.000/orang dengan alasan mengukur kembali tanah warga.
Bagi warga yang sudah ada sertifikat, akan di buatkan ulang sertifikat karena yang dimiliki warga (korban) dari pertanahan adalah sertifikat palsu dan akan menggantinya dengan sertifikat asli .
Sertifikat yang di anggap palsu oleh inisial M yang di terbitkan oleh Badan pertanahan di ambil pula oleh M . dengan alasan akan mengganti dengan yang asli.
Warga Desa tersebut mengetahui mereka telah tertipu ketika Badan pertanahan berkunjung ke desanya dengan tujuan akan mengukur tanah untuk keperluan PTSL (prona) di pulau Tanakeke
Salah seorang warga Labbotallue yang di kompirmasi 13/10/2022,” kami tau tretipu setelah pihak Badan pertanahan datang . dan tidak mengenal orang yang di maksud,”jelasnya
Hal tersebut yang dikompirmasi oleh inisial M melalui telepon genggamnya 13/10/22 membenarkan adanya pungutan uang,”ya betul cuma uang tersebut saya langsung kasih ke orang yang mengukur lagipula saya sudah membayar 10 juta kepada salah seorang yang mewakili korban,”katanya
Para korban yang merasa di rugikan ratusan juta bersama beberapa sertifikat yang sampai saat ini belum di kembalikan akan tetap menempuh jalur hukum.
Para korban berharap pihak kepolisian menindak lanjuti.persoalan tersebut . Demi menghindari korban lebih banyak lagi.
(Rosna)