PROBOLINGGO, Reportase INC – Penyaluran Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) menuai masalah di Kabupaten Probolinggo. Keluarga Penerima Manfaat (KPM) tidak menerima sesuai dengan petunjuk teknis atau aturan yang dikeluarkan oleh Kementerian Sosial Republik Indonesia.
Seperti yang dialami warga Desa Sidodadi Dusun Kebun RT: 19 RW: 05 Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo. KPM hanya mendapatkan 1 karung beras yang berisi 15 kilo.
“Aneh, padahal sama-sama satu desa, tapi kelompok saya hanya mendapatkan beras saja, sedangkan tetangga sebelah lengkap dengan lauk, sayur dan buahnya, diduga ini ada yang tidak beres harus diluruskan”, kata salah satu KPM berinisial (M) yang tidak mau disebut namanya, Kamis, (15/09/22).
Sementara tokoh masyarkat Sidodadi inisial (S) mengungkapkan, Sebagai pendamping PKH bekerjalah sesuai tupoksinya jangan bermain-main dan jangan suka mengintimidasi KPM nya, kasihan mereka hanya gara-gara bertanya haknya diancam akan dicabut atau tidak dicairkan. Saya harap kejadian seperti ini tidak terulang kembali.
“Masalah penyaluran BPNT seharusnya sesuai volumenya atau jumlah jangan dikurangi. Ini kan aneh, ketika Blok Alas Malang gesek langsung cair lengkap, tetapi Blok Kebun justru hanya berasnya saja, sedangkan lauk-pauk, sayur dan buah tidak diberikan langsung masih menunggu seminggu lagi, bahkan ini bukan yang pertama kalinya tetapi terjadi sudah berkali-kali”, ucapnya
Ia berharap, Agar pihak instansi terkait dalam hal ini Dinas Sosial Kabupaten Probolinggo melakukan inspeksi terhadap petugas lapangan bansos yang melanggar dengan memberi tindakan tegas”, harapnya
Mewakili Kepala Desa yang sedang sakit, Khoirus Sholeh selaku Sekdes mengatakan, bahwa Pemerintah Desa (pemdes) Sidodadi tidak mengetahui masalah BPNT karena sudah ada tim pelaksana yang dilaksanakan kelompok masyarakat setempat”, kata Sholeh saat dikonfirmasi.
Sampai berita ini diterbitkan, tim masih terus mencoba untuk mendapatkan jawaban dari Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Kecamatan Paiton.
(Hendra)