TUBAN, Reportase INC – Kiprah anak madrasah di Kabupaten Tuban kian di perhitungkan. Pasalnya, baru-baru ini sukses menggelar acara Festival Anak Berani Bicara. Pemberian penghargaan acara tersebut di serahkan secara langsung oleh Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky ditengah kegiatan Titik Kumpul Kebersamaan yang terpusat di alun-alun Tuban beberapa waktu lalu. Ribuan peserta memadati alun-alun kebanggaan warga Tuban tersebut. Bahkan, selain Bupati Tuban beserta wakilnya, juga hadir jajaran Forkopimda dan instansi terkait turut serta memeriahkan. Giat tersebut merupakan debutan Forum Puspa dengan Forum Anak Kabupaten Tuban. Kesuksesan tersebut tidak terlepas dari kiprah Ketua Forum Anak Kabupaten Tuban, Sri Teddy Wiryawan, seorang siswa dari Madrasah Aliyah Sains Bina Insan Kamil Tuban.
Teddy mengaku, dalam kesempatan tersebut dibagikan ratusan piala kejuaraan festival Anak Berani Bicara. Ada piala Bupati, Wakil Bupati dan dari yang lainnya. “Kegiatan festival anak berani bicara ini merupakan suatu program yang tujuan mengajak seluruh anak di Kabupaten Tuban untuk memberikan kreativitas, dan juga kesempatan agar mereka berani untuk mengutarakan pendapat sekaligus solusinya untuk pembangunan mental anak,” terang putra Sekda Kabupaten Tuban dan Anggota DPRD Tuban ini.
Menurutnya kegiatan ini merupakan sinergi apik dengan Forum Puspa (Forum Partisipasi Publik untuk Kesejahteraan Perempuan dan Anak). “Peserta yang mengikuti giat ini sebanyak 203 orang, berasal dari SMP/MTs, SMA/MA dan SMK se-kabupaten Tuban, serta Sekolah Luar Biasa (SLB), dengan juri dari Dinsos, Forum anak dan juga pengurus Forum Puspa,” ungkap Teddy. Setiap peserta membuat video singkat berisi tentang pendapat, gagasan dan keinginan dengan tema sekolah rakyat, MBG, pembullian, kekerasan seksual dan bahaya narkoba. “Setelah dilakukan seleksi, dikumpulkan 5 nominasi terbaik.
Juara satu Tsalis Magistra Brilianti dari MA Sains Bina Insan Kamil Tuban, kepada Pranata Humas Kemenag Tuban menceritakan, persiapan lomba tersebut termasuk singkat, hanya 4 – 5 hari. “Kami mengirimkan video singkat maximal 2 menit, di dalam video tidak mengandung unsur sara, video dikirim lewat instagram, dengan tagar yang telah ditentukan, lalu setelah mengupload link disalin dan dimasukkan ke pengumpulan karya, dan juga dikirim ke kontak person untuk antisipasi,” terangnya.
Mba Agis panggilan akrabnya merupakan anak dari Pengawas Madrasah Kemenag Tuban, Suwarno. Ia memilih tema perundungan, dengan alasan relate dengan dirinya yang difabel. “Perundungan itu tidak bermanfaat untuk pembuli dan yang di buli, jadi jangan takut menyuarakan, karena hal itu bertentangan dengan hukum dan dilindungi undang-undang,” ujar gadis yang mempunyai hobi sebagai penulis novel ini.
Dihubungi secara terpisah, Kepala MA Sains Bina Insan Kamil Tuban Teguh Pambudi Agung menjelaskan, selain hal di atas ada 14 murid MA Sains Bina Insan Kamil (BIK) juga mendapatkan apresiasi berupa penyerahan medali dari Bupati Kabupaten Tuban karena telah berpartisipasi dalam Festival Anak Berani Bicara 2025.
“Prestasi ini menunjukkan bahwa para murid madrasah mempunyai kemampuan untuk kreatif dan sanggup memberikan edukasi pembelajaran bagi masyarakat tentang bahaya bullying,” ujar Teguh kepada Pranata Humas Kemenag Tuban, Selasa (16/9/2025). Selain itu ada penyerahan Karya literasi murid MA Sains Bina Insan Kamil (BIK) Tuban berupa 6 Karya (3 buku antologi puisi, 1 cerpen dan 2 buku novel) oleh kepala MA Sains Bina Insan Kamil (BIK) kepada Bupati Kabupaten Tuban. Tak lupa Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tuban Umi Kulsum juga memberikan penghargaan kepada ananda Agis di momen yang berbeda.
(Heru Hariyanto)