BONE, Reportase INC – Dugaan Konspirasi kepala Desa Lapase bersama Sekcam (sekertaris Camat) Menuding dana Anggaran bantuan pertanian berupa Bor Dalam dan Embung bagi kelompok tani di Desa Lapasa, Kecamatan Mare, Kabupaten Bone, diduga dikelola secara tidak semestinya oleh oknum Dinas Pertanian Bone yang bertugas di Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Mare berinisial Pas.
Bantuan tersebut diketahui merupakan program swakelola dari Dinas Pertanian Provinsi Sulawesi Selatan tahun anggaran 2025.
Berita tudingan yang di muat oleh dua oknum wartawan media online di Bone yang telah viral membuat Ketua Komando Investigasi Nasional Projamin Armanto melakukan penelusuran ke Desa Lapase Kecamatan Mare.
Dalam pertemuan dengan para ketua kelompok tani diantaranya
Ketua Kelompok Tani Mallawae, Dusun Lapasa, Desa Lapasa, bersama Pasamula Dinas Pertanian Bone yang bertugas di Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Mare, Kecamatan Mare, Kabupaten Bone
Pasamula dalam hal ini yang di tuding mengelola dana bantuan Sumur bor dalam dari anggaran yang di berikan kepada kelompok tani membantah itu tidak benar.
,”Ada hal yang aneh dalam tudingan terhadap diri saya, setelah anggaran proyek tersebut masuk di rekening kelompok tani kepala Desa menelpon saya untuk meminta proyek tersebut di kelola oleh kepala Desa lapasa,namun saya tidak memenuhi permintaan kepala Desa, akhirnya saya di viralkan dalam pemberitaan di media online,” ujar Pasamula kecewa 15/11/2025
Telah terjadi dugaan adanya konspirasi membentuk barisan sakit’ hati bersama oknum sekcam karena proyek pembuatan sumur bor dalam di Desa lapasa tidak dikelola oleh kepala Desa sesuai permintaan lewat telpon seluler WhatsApp pribadi yang bersangkutan beberapa waktu yang lalu
Anwar, mengungkapkan bahwa empat kelompok tani di desanya menerima bantuan dengan nilai total lebih dari Rp1 miliar. Tiga kelompok, yakni Mallawae, Polewali, dan Akkengrekeng, masing-masing mendapatkan paket Bor Dalam, sementara Kelompok Tani Bocco-boccoe menerima bantuan Embung.
Menurut Anwar, seluruh anggaran telah dicairkan melalui rekening kelompok tani lebih dari satu bulan lalu,” ya kami pada waktu itu berkumpul di kantor BPP sebelum dana kami belanjakan dan meminta kepada Pasamula untuk di arahkan dalam pembelian bahan,
lanjut Anwar,” saya pun meminta untuk selanjutnya di bantu dalam pembuatan laporan pertanggung jawaban, mengenai dana yang di anggap raib sampai saat ini masih ada di rekening kelompok tani selanjutnya hari Senin 17/11/2025 pekerjaan akan di mulai,” jelas Anwar.
(Risna)














