LAMONGAN, Reportase INC – Pondok Pesantren Almuniriyah Hidayatussibyan, kampung Sawo, Babat mendatangkan group sholawat (27/09/2025).
Itu dalam rangka peringatan maulidur rosul dan haul Mbah Kiyai Munir beserta para Masyayikh. Acara sukses membahana dimasukkan You Tube Striming secara live-show. Dua MC kondang jebolan PERMADANI (Persatuan Masyarakat Budaya Nasional Indonesia) Kabupaten Lamongan, Ustadz Mufrodi dan Bung Fanani semakin bikin indah suasana.
Tokoh sentral malam lesehan itu adalah Sayid Zulfikar Assyaibani, asal Sidoarjo Jawatimur, qori’ kondang berkelas internasional. Usai mengumandangkan ayat-ayat suci Alqur’an, disambung dengan irama sholawatan.
Dalam pengantarnya, Sayid Zulfikar berkomentar : “Saya lihat wajah-wajah jamaah ini malam penuh ceria. Wajahnya cerah-cerah. Moga ahli surga semua…” seloroh harapan Sayid. Langsung disambut koor pengunjung : “Amin…!!”.
Sejak awal juara qori’ internasional itu mengumandangkan suaranya, ribuan pasang mata tertuju padanya. “Kami hadir bersama group terbang rebana Hasbi Kafa dari Tuban ini sudah siap melantunkan nada. Ada lagu berbahasa Arab, Indonesia, Inggris bahkan bahasa Madura juga ada. Panjenengan minta lagu apa…?” seloroh vokalis asal Sidoarjo kota petis.
Maka beberapa tembang berirama padang pasir dan sholawatan berbahasa Jawa malam itu mengalun membahana. Seluruh audiens terdiri dari sesepuh, pinisepuh, ajisepuh, tokoh agama, tokoh masyarakat serta para santri, alumni dan warga Babat mulai ba’da Maghrib sudah mulai merapat berduyun-duyun ke lokasi setempat.
Setelah beberapa tembang sholawatan dilantunkan, KH Syamsul Anam berkesempatan mengurai tausiyah. Tak urung juga pembicara kocak pemangku pesantren Soko Limo (Desa Gendongkulon Kec.Babat) sempat merendah, : “Panjenengan terpukau melihat wajah ganteng Sayid Zulfikar Assyaibani. Begitu melihat saya berwajah kusam, kayaknya sampean muak, ya ..??!” tanyanya disambut gerrr pengunjung. Kiyai Syamsul Anam sempat mengingat kepada jamaah, katanya : “Apa panjenengan nate ziarah ke 9 wali songo.?”, pancingnya.
Seluruh audiens seolah ada yang memandu, serentak menjawab : “Sampuuunnn….!” sahut pengunjung lagi.
“Wali ke 10 apa sudah dikunjungi..?!” tanya kiyai pula. Sejenak kemudian pengasuh pesantren Soko Lima itu memperjelas : “Wali ke 10 itu Gus Dur..!” jawabnya. Rupa-rupanya pengunjung baru tahu.
Sebelum qiro’ah dan tausiyah, tuan rumah membeber sambutan ramah. “Acara semacam ini biasanya para remaja hanya sholawatan saja. Tapi di lingkungan Ponpes Hidayatussibyan ini ada tausiyah dari Pak Kiyai. Ini semua mengikuti jejak para sesepuh pondok ini. Yaitu tidak meninggalkan ceramah. Dan kami selaku panitia tuan rumah, mengucapkan banyak terimakasih kepada para warga yang rela menyumbang dana dan camilan, sehingga acara gebyar sholawatan ini menuai sukses. Bila ada yang tidak berkenan, mohon maaf yang sebesar-besarnya…”urai Abah Toha.
Malam itu perangkat sound-system dipercayakan kepada NGK sound. Sementara kerlap-kerlip lighting dan sorot lampu sokle mempercantik konser, digarap oleh Gasrong Lighting. Masyarakat pecinta sholawat, malam Minggu itu bisa menikmati siaran langsung YouTube Syakira Production. Acara dipungkasi makan bersama. Para hadirin disilahkan berkelompok. Makan bersama dengan sistim talaman. Satu talam dimakan bareng-bareng antara 3–5 orang.
(Reporter : AHMAD FANANI MOSAH)