BABAT, Reportase INC – Peringatan Mauludurrosul terkenal dengan Muludan. Digelar di halaman musholla Al-Hidayah Kampung Sawo, Kelurahan Babat, Lamongan (12/09/2025).
Beberapa hari sebelum hari H, pengurus takmir musholla Al-Hidayah berencana mengadakan peringatan hari lahirnya kanjeng nabi. “Dalam rapat panitia dan pengurus, rencananya cukup lesehan di dalam musholla. Ternyata Mas Supadi menyuruh woro-woro siaran. Saya membayangkan, jelas mbludak pengunjungnya …” kata Ahmad Widodo menuturkan kepada Reporter Koran Online ini. “Semoga ada saja yang turut berpartisipasi menopang dana” lanjut ketua takmir rumahnya bersebelahan dengan tempat ibadah itu.
Tepat juga prediksi ketua takmir sekaligus sebagai ketua panitia peringatan itu. Pada hari H bakda isya’ pengunjung sudah mulai berduyun-duyun ke lokasi pojok jalan Jokotole – Sawo. Acara digelar secara lesehan itu, dalam hitungan detik sudah penuh jamaah bak lautan manusia.
Tak urung pula dalam pidato sambutannya, Ahmad Widodo menjelaskan : “Rencana semula memang kecil-kecilan, secara sederhana di dalam musholla saja. Ternyata dalam perkembangannya malam ini tampak sangat megah sekali. Untuk itu barangkali kami jajaran panitia ada kekurangannya dan hal-hal tidak berkenan buat panjenengan, kami semua atasnama takmir dan panitia, mohon maaf yang sebesar-besarnya” kata Ahmad Widodo dalam sambutannya.
Sebelumnya (pada pra acara) dimeriahkan dengan tampilan group terbang rebana Ar-Roudhoh, Roworejo Babat. Group penerbang banjari pimpinan Muhammad Heki itu usai Maghrib sudah datang duluan. Perlunya untuk cek-sound. Profesional sound system ala sound horeg itu diadopsi dari bumi Nggowok, Kecamatan Baureno, Bojonegoro. $etidaknya ada beberapa tembang sholawatan diluncurkan oleh para vokalis ternama :
1. Ust Ali Sufyan
2. Ust Sulton
3. Ust Masruri
4. Ust Ihya’
Usai sholawatan dilanjut pembacaan Surat Yasin, dibacakan oleh Ustadz Bustanul Arif. Kemudian disambung bacaan tahlil dan kalimah toyibah, oleh Rama Yai Toha Chasan, pengasuh ponpes Almuniriyah Hidayatussibyan.
Sedangkan pembicara tunggal adalah Ustadz Chisbulloh, yang netepi ponpes Babussalam. Ustadz Chis (demikian sapaan akrabnya) bertutur : “Peringatan Mauludan itu karena cintanya kepada Baginda Nabi Saw. Wong mencintai Nabi kok kecil-kecilan, ? Ya mestinya harus dibesar-besarkan…!!” Beberapa saat kemudian penceramah itu melanjutkan : “Termasuk seperti malam ini. Walaupun di luar bulan Maulud, warga Sawo ini saking cintanya kepada sang nabi, ini sudah di bulan Bakda Mulud. Masih menyelenggarakan muludan. Ya nggak apa-apa. Wong saking cintanya dengan nabinya, kok….” seloroh ustadz Chisbulloh dalam ular-ular/ceramah/nasehat uswatun khasanahnya.
Gebyar sholawat di Sawo Minggu malam Senen itu tampak semakin indah, tatkala Zhilog perusahaan lighting dari Kedungpring itu memainkan Lampu sorot dan pernak-perniknya. Apalagi panitia lewat tenaga Alan Bin Yati Suyanto menyalakan kembang api. Maka seolah diatas udara Sawo malam itu layaknya pesta kembang api dengan pancaran dan percikan api berwarna-warni. Sementara video shoting bertugas mengabadikan acara, dipercayakan kepada Kabul Shoting dengan operator handalnya : Cak Imam dan Cak Faisol.
Sebagai pamungkas acara yakni bacaan sholawat bil mahalul qiyam. Kemudian diakhiri dengan doa oleh Yai Toha Chasan. Sebelum para hadirin meninggalkan lokasi, panitia mengeluarkan puluhan talam lengkap dengan nasi dan lau-pauk untuk dimakan bersama.
Reporter : Ahmad Fanani Mosah