NGANJUK, Reportase INC — Presiden Partai Buruh, Said Iqbal, bersama seluruh jajaran EXCO Partai Buruh Provinsi Jawa Timur dan pimpinan serikat pekerja/serikat buruh dari berbagai federasi, hari ini melaksanakan ziarah ke makam Pahlawan Nasional sekaligus aktivis buruh legendaris, Marsinah, di Nganjuk. Kegiatan ini dilakukan setelah rampungnya agenda Konsolidasi Partai Buruh, Minggu (30/11/25).
Ziarah ini merupakan bentuk penghormatan tertinggi sekaligus pengingat kolektif atas jasa dan pengorbanan Marsinah, seorang buruh perempuan yang menjadi simbol keberanian dan keteguhan dalam memperjuangkan hak-hak pekerja.
Said Iqbal menegaskan bahwa keteladanan Marsinah tetap relevan hingga saat ini, terutama di tengah masih banyaknya tantangan dalam pemenuhan hak-hak pekerja.
“Marsinah menunjukkan kepada kita bahwa perjuangan buruh membutuhkan keberanian dan ketulusan. Ia memilih berpihak kepada sesama buruh meski harus menghadapi risiko terbesar dalam hidupnya. Nilai-nilai itu yang terus kami jaga dan warisi,” ujar Said Iqbal.
Ia mengingatkan bahwa pada masa Orde Baru, perjuangan buruh penuh tantangan, mulai dari ancaman PHK, intimidasi, kekerasan, hingga ancaman terhadap keselamatan jiwa. Marsinah adalah contoh nyata aktivis yang teguh memperjuangkan kesejahteraan buruh meskipun harus kehilangan nyawa.
Kegiatan ziarah hari ini turut dihadiri oleh perwakilan penting dari gerakan pekerja di Jawa Timur, antara lain PERDA KSPI Jawa Timur, DPW FSPMI Jawa Timur, DPD FSP KEP KSPI Jawa Timur, DPD F.SPN Jawa Timur, DPD FARKES Ref. Jawa Timur, DPD FSPPARm, serta organisasi buruh lain yang tergabung dalam gerakan pekerja.
Ziarah ini menjadi momen refleksi kolektif. Para pemimpin serikat pekerja menegaskan kembali komitmennya untuk:
* Terus memperjuangkan keadilan industrial
* Meningkatkan kesejahteraan
* Memberikan perlindungan terhadap pekerja tanpa takut terhadap tekanan atau intimidasi.
Semangat Marsinah Akan Terus Dihidupkan
Partai Buruh menyatakan bahwa semangat perjuangan Marsinah akan terus dihidupkan dalam setiap langkah perjuangan politik buruh. Hal ini mencakup perjuangan di ranah:
* Legislasi (pengajuan dan pengawalan undang-undang)
* Eksekutif (kebijakan pemerintah)
* Perjuangan Industrial (lapangan).
Ziarah ini menjadi pengingat bagi seluruh kader dan anggota serikat bahwa hak-hak buruh yang dinikmati hari ini merupakan hasil dari pengorbanan para pejuang terdahulu.
“Marsinah tidak pernah benar-bena😏r pergi. Ia hidup dalam setiap perjuangan buruh hari ini,” tutup Presiden Partai Buruh. (Alex)














