LKSA Babat Menghelat Cara Sehat Minum Obat
LAMONGAN, Reportase INC – Kita tahu berbagai macam jenis obat menuju sehat. Teknis memasukkan ke dalam tubuh manusia ada yang lewat oral (ditelan) atau cukup diletakkan di bawah lidah. Bahkan ada yang lewat anus.
Kesempatan bagus di musim puasa romadhon, Aisyiah Cabang Babat memberi bekal santriwan/santriwati menjaga kesehatan diri. Acara dipandegani LKSA (Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak) Aisyiah cabang Babat kerjasama dengan tim apoteker kabupaten Lamongan adakan temu bina dan buka bersama.
Acara bertajuk “Merajut Asa, Meraih Pahala” itu digelar di gedung panti asuhan putri yang bermarkas di jalan Cokroaminoto Babat, diikuti santri putra dan santri putri serta para pembina/pengurusnya. “Total peserta yang turut beraudiensi sekitar 50 santri putra dan putri…” tutur Fariq pengasuh panti putra Muhammadiyah yang mendampingi santrinya dari jalan Perintis Babat.
Ketua LKSA Ninik Suryani dalam sambutan selamat datang, mengajak hadirin untuk menata niat. “Mari menata hati menetapkan niat di bulan suci romadhon ini untuk meraih pahala sebanyak-banyaknya. Pertama kita niati mencari ilmu tentang kesehatan, sekaligus bersyukur kepada Alloh kita dapat pahala berpuasa…” tutur istri Muzahid dalam pidatonya.
Sementara ketua tim apoteker Lamongan, Zaenal Fanani, dalam sambutannya menawarkan kepada audiens, barangkali ada yang mau bekerja di RSMB (Rumah Sakit Muhammadiyah Babat), akan dilayani. Terutama dari tingkat SMA, yang sudah punya dasar ilmu kimia. “Di tempat kami bekerja tidak perlu pinter, kok…! Yang penting jujur dan tekun…” ujar Nanang panggilan akrabnya pemilik apotek Awam dalam motivasinya.
Berikutnya pemberian formulasi keilmuan di bidang kesehatan, disampaikan oleh Apt.Febriana Bertaolivia Alfarah, S.Farm. Apoteker cantik dalam materi/makalah yang disorot media proyektor LCD itu menguraikan, ada jenis obat yang diminum sesudah dan atau sebelum makan. Juga ada yang diminum sehari 3 kali. “Lha bagaimana jika musim puasa seperti kali ini, berarti diminum saat berbuka dan ketika mengakhiri makan sahur. Atau ditambah menjelang tidur malam, sekitar jam 9 malam, gitu…” tandas dara ayu bertitel sarjana farmasi membidangi obat-obatan itu.
Acara yang digelar Sabtu 23 Maret jelang berbuka puasa itu, juga dibuka kesempatan tanya jawab. Ihtima Azizah menanyakan, obat-obatan inhaler (sedot hidung) apakah membatalkan puasa? Dari tim pembicara menjelaskan, intinya kalau masuk lambung membatalkan puasa. Jika tidak masuk perut maka tidak batal puasanya. Inhaler itu hanya lewat hidung/pernafasan, berarti tidak membatalkan puasa, terangnya.
Sesaat sebelum berbuka, salah satu pembina, Riyantun, S.Pd menuturkan bahwa kesempatan sore ini juga ada beberapa santri putri yang mengikuti bimbingan jurnalistik. “Atas hasil bimbingan yang diberikan oleh Bung Mosah, akan masuk tayang berita di mass media…” uja Riyantun kepada awak koran Reportase ini.
Reporter : AFMO
(Fanani Mosah)