BABAT, Reportase INC – Organisasi pemuda Resco (Remaja Sawo Complex) menggelar acara halal bihalal sederhana tapi mengena (12/04/2025). Malam itu secara spontan mengandung pembinaan buat generasi muda. Biasanya Resco identik dengan kegiatan olahraga club sepakbola.
Namun pagelaran malam halal bihalal secara lesehan itu punya makna tersendiri. Anggota dan simpatisan dari luar kota, pada kumpul semua bagaikan reoni yang beryoni. Kekuatan jabat erat dari dalam hati terwujud saling bersalam-salaman dan bermaaf-maafan. Meski dengan menggelar tenda lesehan.
Hal ini disampaikan ketua umum Resco, George Satria. Putra kinasih (alm) Diding Setiawan dan mama Ayu Swandayani dalam pengantarnya memberi ucapan selamat datang dan permohonan maaf atas kesalahan dan atau keteledorannya selama memimpin. “Saya siap menerima kritik dan saran guna perbaikan Resco ke depan…” ucap ketua umum itu sebelum mengakhiri sambutannya.
Disambung oleh sesepuh dan sekaligus pendiri Resco, Mutopo Ramah berpesan kepada kawulamuda, agar tidak menunggu diobrak-obrak para sesepuh atau penasehatnya. “Cobalah kalian Anda semua punya ide kreatifitas sendiri. Seperti malam hari ini dengan gebyar berlesehan-ria sudah sukses menggelar acara. Cukup dirundingkan dengan sesama pengurus inti. Tidak usah njagakno sesepuh atau penasehatnya…!” tutur Mutopo yang pernah mengabdi sebagai guru olahraga di SMEA Patria Babat itu.
Sementara ular-ular/tausiyah/nasehat/ceramah agama disampaikan oleh Djohan Budiman. Lelaki yang pernah pegang kendali sebagai ketua umum Resco di era 90-an itu, dalam petuahnya mengupas makna dan hikmah Idul Fitri. “Artinya kembali ke jiwa yang suci. Makanya jika masih ada dosa diantara sesama manusia, harus diselesaikan dengan saling memaafkan..” kata Djohan Budiman yang juga barusaja terpilih sebagai ketua RW 9 kampung Sawo itu. “Jika sesama manusia masih ada dosa, Gusti Alloh tidak mau mengampuninya ..” lanjutnya pula.
Pensiunan Dinas Pertanian itu juga mengingatkan kepada warga Resco yang notabene dari para kawulamuda itu untuk menatap masa depan. Namun juga jangan lupa menoleh kebelakang, agar kita dapat mengambil pelajaran. Usai bertausiyah, suami dari Mbak Jiyah itu didaulat untuk memungkasi dengan doa.
Acara ceremonial yang dipandu Bambang Endeh, si penyiar radio Ronggohadi memberi info, hendaknya dilanjut dengan bersalam-salaman. Tak ayal pula seluruh audiens sekitar 750 yang memadati halaman “warung biasa” milik Mama Ayu meluber hingga jalur utama Jl Sumowiharjo malam Minggu itu harus ditutup total.
Begitu acara jabat erat selesai, para pelandang (panitia) mengeluarkan masakan kuliner berbagai macam menu. Dengan lahapnya para undangan menikmati hidangan makan malam itu dengan diiringi group musik Bala Band yang mewakili group Koesplus Manis Kota Wingko Babat. Hingga suasana tampak lebih akrab tanpa sekat.
Tak ayal pula tembang-tembang lawas meluncur dari para vokalis tetua Resco Sawo, ada Pak H.Darsono, Bung Aryono Ampidi, Cak Apriyanto Basman, Bang Djohan, Kang Kepik Sentot, Om Gogor Budiono dsb.
Reporter : Ahmad Fanani Mosah