TUBAN, Reportase INC – Proyek tambal sulam jalan raya poros Kecamatan Plumpang — Rengel kabupaten Tuban tepatnya didesa Banjar Arum diduga tidak sesuai standard PU, betapa tidak dalam pengerjaan proyek jalan raya tersebut batu yang bwrukuran 5-7 menggunakan batu kapur, kemudian pengaspalanya pun hanya disepyuri sedikit dan tidak merata.
Dalam pantauan reportaseindonesianews.com dilokasi tersebut 13/12/2022, kemudian batu 5-7 tersebut usai disepyuri aspal yang sangat minim itu lalu dikasih batu krecak kemudian disepyuri aspal lagi yang tidak merata langsung dikasih pasir untuk yang terakhir lalu dislender.
Kemudian sesuai keterangan dari sopir slender dan para pekerja dilokasi mengatakan: “sampaian mencari siapa?, Itu anak muda yang duduk diwarung itu pelaksananya pak”. Lalu reportaseindonesianews.com menghampiri orang yang sesuai petunjuk para pekerja.
Pada saat dihampiri dan ditanya: mas sebagai pelaksana proyek jalan ini ya, dia menjawab: “bukan pak, saya hanya nunggui sebentar karena mandornya belum datang”. Ditanya lagi, sampean namanya siapa, dia tidak menjawab, kemudian ditanya lagi, siapa yang garap, PT atau CV apa?, dia menjawab: ” PT Timbul Jaya, kalau sampean ada apa apa langsung aja kekantor”.
Yang perlu dipertanyakan dimana pengawas dari PU, dan atau memang sudah ada kongkalikong antara kontraktor selaku pelaksana dan pihak PU, sehingga ketika ada penyimpangan dan kecurangan dalam pelaksanaan proyek tersebut aman dan lancar lancar saja, lau bagaimana kinerja dan pengawasan dari PU.
Dampak dari semua itu sering ditemui baru saja jalan raya dilakukan tambal sulam belum ada satu bulan kena hujan sudah rusak lagi, ya karena tambal sulamnya dengan aspal yang sangat minim sekali bahkan seriring ditemui dalam pelaksanaan tambal sulam lebih banyak memakai campuran solar, akan tetapi untuk proyek tersebut diatas pada saat dilakukan investigasi lapangan oleh media ini dalam pelaksanaan bukan banyak campuran solarnya namun hanya sangat minim sekali aspal yang digunakan.
( Had / Sugi / red )