TUBAN, Reportase INC – Praktik dugaan pungutan liar dengan kedok pembelian seragam sekolah mencoreng nama SMP Negeri 1 Montong. Para wali murid pun geram, lantaran harga seragam yang ditetapkan bukan hanya tak masuk akal, tapi juga dianggap mencekik karena nilainya terlampau fantastis.
Dari data yang diperoleh, harga kain seragam untuk putra sendiri dipatok Rp1.250.000, sementara untuk yang ukuran jombo Rp1.270.000. Sedangkan, untuk kain seragam putri dipatok harga Rp1.380.000, dengan ukuran jumbo yang menyentuh Rp1.400.000.
Nominal tersebut jelas membuat para wali murid merasa terbebani, seperti dengan yang diungkapkan oleh salah satu wali murid yang tak mau disebut namanya ini. Menurutnya, para wali murid harus membeli paket seragam dari koperasi sekolah karena sudah dipesankan keseluruhan.
“Memang tidak mewajibkan, tapi mengharuskan membeli karena sudah dipesankan keseluruhan dengan jenis yang sama,” ungkapnya.
Bukan hanya sampai di situ, wali murid juga menyoroti harga potongan kain yang ditawarkan pihak sekolah. Nilainya yang mencapai jutaan rupiah dinilai sangat tidak masuk akal dan dianggap terlalu mahal, sehingga semakin menambah beban bagi para orang tua siswa.
Ia juga mengatakan adanya hal tersebut sudah dilaporkan menuju ke Satreskrim Polres Tuban. Pihak kepolisianpun juga telah mendatangi sekolah yang beralamat di Desa Montongsekar, Kecamatan Montong guna menindaklanjuti laporan itu.
Menanggapi polemik yang terjadi, Wakil Kepala SMP Negeri 1 Tuban Bidang Humas, Ibnu Tsalasa membantah telah melakukan aksi pungli tersebut. Penjualan seragam dari koperasi sekolahnya tidak mewajibkan untuk membeli seragam di sana.
Meski begitu, pihaknya tak menyangkal bahwa sekolahnya telah dikunjungi oleh pihak berwajib. Adapun kunjungan tersebut tak lain dan tak bukan karena atas adanya laporan tentang pungli di sana.
“Tidak wajib beli, tapi kan kalau seragamnya tidak sama, masak mau beda-beda bajunya,” tutur Ibnu Tsalasa saat dikonfirmasi.
Sementara itu, respon berbeda justru ditunjukkan oleh Kepala Unit Tindak Pidana Tertentu Polres Tuban, IPTU Dhani Rakasiwi. Pihaknya bahkan tak tahu menahu akan adanya polemik tersebut. Bahkan, ia juga menuturkan tak laporan masuk akan kasus tersebut.
“Saya kok tidak tahu kalau ada kasus pungli di sana,” pungkasnya.
Polemik dugaan pungli seragam di SMP Negeri 1 Montong kini masih menyisakan tanda tanya, lantaran pihak sekolah dan kepolisian saling lempar pernyataan. Publik pun menunggu ketegasan aparat dalam mengurai benang kusut kasus yang telah meresahkan wali murid ini.
(Had/Redaksi)














