LAMONGAN, Reportase INC – Masuk pertamakali usai liburan puasa dan idul fitri, rerata lembaga sekolah mengawalinya dengan apel/upacara hardiknas (hari pendidikan nasional).
Termasuk SMP Negeri 3 Babat. Pagi itu, 2 Mei 2023 murid-murid dibariskan oleh Pak Gendut ET. Guru olahraga sekolah yang bermarkas di Raya Gembong itu dengan suara lantang keras menggema, membuat anak-anak semburat bergegas menuju arena.
Apel secara sederhana itu diawali dengan petuah, bahwa selesai romadhon harus lebih baik ketimbang sebelum romadhon. Inilah tanda-tanda kebaikan dan ibadahnya diterima Alloh Swt, demikian kata Pak Gendut dihadapan sekitar 350 siswa-siswi dan dewan guru SMP NEGERI 3 BABAT.
Dibagian akhir, pembina apel itu juga menandaskan seputar droping meja kursi murid dan guru yang sudah tertata dengan rapi di setiap ruang kelas.
“Harap dijaga, dirawat dan dipelihara. Itulah cara kita mensyukuri nikmat Alloh berupa kiriman mebeler (meja-kursi) yang sangat indah menawan hati dari pemerintah…..” tutur Pak Gendut, guru olahraga yang sudah mengantongi sertifikat wasit sepakbola bertaraf nasional itu.
Memang betul, pertengahan romadhon tahun ini 2024 SMP Negeri 3 Babat mendapat droping mebeler. Kaur Sarpras, Urip Arga menuturkan, ada 360 meja dan kursi untuk murid. Adapun meja kursi untuk guru ada 10 set. Dan ini tampaknya belum semua sekolah mendapat droping mebeler mewah ini. Asal tahu saja bahwa droping bangku dengan rangka besi dan kayu press body itu bersumber dari dana APBD (Anggaran Pendapatan Belanja Daerah) Kab Lamongan.
“Kita bikin proposal pengajuan kepada Bupati, kemudian diteruskan ke Dinas Pendidikan Lamongan. Nah pemerintah pusat punya rekanan perusahaan untuk mengirim mebeler itu ke lembaga sekolah yang dituju. Kita tahu jadi…” kata Pak Kacung Budi Santosa, kepala SMP 3 Babat menjelaskan ke wartawan media ini.
Lebih lengkap orang nomor 1 di sekolah ini menuturkan, setidaknya ada 6-7 orang sebagai tenaga teknisi yang memasang meja-kursi itu. Maklum, mebeler terkini untuk sekolah dan kantor dengan sistim bongkar-pasang, menggunakan mur-baut. Petugas teknisi yang dikirim dari pusat itu mengerjakannya sekitar 1 minggu. Kita sediakan tempat tidur beralas karpet di ruang kelas, dan konsumsinya kita yang menanggung. Cukup kita suruh makan di warungnya Pak Jon, karyawan kita yang setiap saat tersedia menu untuk makan…” kata Pak Kacung mengungkapkan.
Usai apel, murid-murid dipandu untuk halal bihalal dan bersalam-salaman dengan para guru/karyawan, yang pada giliran berikutnya menuju musholla untuk pembiasaan sholat duha yang diimami ustad Mulyo Wardoyo.
$umber Info : Bung Fan Mosah.
(Redaksi)