LAMONGAN, Reportase INC – Lapangan Sawonggaling Babat seolah menjadi lautan manusia. Dipadati oleh para pesenam, pemancing dan pedagang kuliner kagetan serta para penonton haus hiburan (9/01/2925).
Setidaknya ada 3 acara pokok :
1. Senam Lien Tin Kung.
2. Lomba Mancing.
3. Penanaman Sejuta Pohon.
Pagi-pagi amat warga dari seluruh penjuru Karesidenan Bojonegoro sudah mulai berduyun-duyun masuk perkampungan Sawo. Rerata para pendatang itu menuju pusat lokasi yang digelar di lapangan Sawonggaling.
Bagi yang berseragam kaos hitam bercelana biru dan sebagian berkostum oranye adalah kelompok senam yang diaposi dari negeri Cina. Senam yang menitik-beratkan pada empet-empet anus itu sudah banyak rasa khasiatnya. Kata Didik Holer, yang saban harinya berprofesi sebagai penjahit itu kini sudah menjadi instruktur senam Lin Tien Kung. “Sampek aku ora kober njahit, karena saking banyaknya job memandu dan memberi pencerahan kepada para pendatang baru …” kata warga Sawo itu.
Lanjut Didik kepada Reporter Media Online ini : “Dan Alhamdulillah peserta senam yang kami arahkan itu kini buka cabang dimana-mana. Diseluruh pelosok desa sudah mulai ada. Para peserta banyak punya keluhan penyakit, Alhamdulillah, langsung sembuh…!” tuturnya. “Yang penting dengan mengempet-empet anus ! ” tambah Didik Holer kepada wartawan koran ini.
Camat Babat Johny Indriyanto dalam sambutannya menegaskan, : “Pak Lurah Babat ini pernah sakit, terus mengikuti terapi senam Tin Lieng Kung, Alhamdulillah sekarang sembu dan sehat lagi, tepuk tangan buat Pak Lurah Babat, Pak Faris Hasbi ..!” sambut Camat Indriyanto.
Usai memberi sambutan di arena senam, orang nomor 1 di kecamatan Babat didampingi Lurah Faris melangkah ke arena pancing. Ikan indukan/master tersedia 2 ekor. Perekor beratnya 2,5 kg. Secara bergantian dilepas oleh 2 orang pejabat setempat dengan didampingi kru panitia dari Karang Taruna.
Ketua Karang Taruna Kelurahan Babat, Robbi Nugroho kepada Reporter menuturkan, bahwa sungai mengelilingi lapangan Sawonggaling itu telah ditebar hampir 1000 ekor ikan lele.
Lele raksasa yang baru saja dilepas Pak Camat dan Pak Lurah menggondol pancingnya Tukiran. Betapa kecewanya Tukiran dari Gilang KA itu kecewanya, gegara ikan yang menggondol umpannya lepas lagi. “Waduh, ucul lagi…!” keluhnya. “Pancing saya sampek putus, karena saking besarnya lele yang menggondol…” ujarnya kepada Reporter.
Setelah menebar ikan secara simbolis, Camat dan Lurah Babat menanam pohon pule. Lokasinya sepanjang bantaran sungai tempat mancing itu.
Reporter : Ahmad Fanani Mosah