LAMONGAN, Reportasw INC – Pengelolaan penggunaan dana dinas Pertanian (JUT) dari salah satu bank nasional, untuk pedelisasi desa kebalanpelang menuai sorotan
Ketua LSM Gerakan Masyarakat adil dan Sejahtera (GMAS) Ahmad Subari menilai penyerapan maupun pengelolaan dana JUT atau Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang diterima pemdes KLLebalanpelang, kurang transparan
Hal itu terlihat dengan tidak adanya papan informasi dan kualitas pedel yang digunakan diduga tidak sebanding dengan dana JUT yang diterima, sehingga proyek ini terkesan asal jadi.
Apalagi saat pemborong proyek yang mengaku bernama Kasmat terkesan menutup-nutupi saat ditanya besaran nilai proyek tersebut, hal tersebut sangat ironi apalagi Kasmat pernah menjabat Kaur perencanaan pembangunan di pemerintahan desa datinawong yang seharusnya paham tentang mekanisme dan anggaran proyek yang dia kerjakan.
“Anggarannya dari mana, besarannya berapa. Semua kan harus jelas, dan semestinya ada papan informasi di lokasi,” tandasnya, kamis (13/6/2024).
Ditegaskan Bari, pelaksanaan proyek pedelisasi desa Kebalanpelang tersebut patut dipertanyakan. Lantaran, dikerjakan secara tidak transparan dan asal jadi. Apalagi saat kami melakukan klarifikasi ke kepala desa tapi enggan menemui,
Untuk tindak lanjut, pihaknya akan melakukan pelaporan ke kejaksaan Negeri Lamongan terkait dugaan penyalahgunaan dana JUT ini.
( Had/redaksi )