LAMONGAN, Reportase INC – Adanya tambang timah yang menjadi dampak dan/atau efek korban sapi mati di Dusun Sawen, Desa Sendangrejo, Kecamatan Ngimbang, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur yakni sejumlah 23 ekor milik warga masyarakat sekitar berbuntut panjang. Di samping itu pasalnya dari jumlah tersebut ada sapi mati 6 ekor tepatnya di Dusun Kalongan, Dusun Duren, Dusun Tempuran dan Kembangbahu Kecamatan Ngimbang, yang mana kejadian terjadi diawal sejumlah warga pencari rumput dan daun jagung untuk pakan ternak sapinya saat mengambil rumput di sekitaran pembakaran tambang timah tersebut.
Berlanjut ketika tim awak media dan ketua dpp lsm jerat mifta zaini s,Pd,,mendatangi para korban pemilik ternak sapi di dusun sawen desa sendangrejo,untuk meminta nformasi dari kejadian yang di alami para korban,di lanjut kan dengan penulusuran ke lokasi pembakaran timah ilegal.
setelah itu mengadukan permasahan ini ke polsek ngimbang dan bertemu dengan pak dian kanit reskrim ngimbang,
Pak dian mengatakan akan mendukung penuh untuk mengungkap penyebab kematian sapi – sapi tersebut”ucap nya.
Dan dalam waktu dekat mifta zaini s,Pd selaku ketua dpp lsm jerat akan meminta kepada muspika kecamatan ngimbang untuk mengelar mediasi terkait, peristiwa tersebut agar para korban mendapat kan konpensasi dari para pihak yang di anggap lalai dan menyebabkan kematian sapi – sapi tersebut,
pak mifta zaini s,Pd melanjutkan penulusuran kasus ini dan menginfomasikan via tlp ke pada pak camat Ngimbang, tentang pembakaran timah ilegal yang di duga menjadi penyebab atas kematian sapi sapi di wilayah tersebut..
Disisi lain, info yang di dapat tim media juga bahwa petugas peternakan Gatot sudah mengambil sampel berupa air dan tanah, guna di lebkan untuk mencari penyebab kematian sapi – sapi tersebut dan sampai berita ini di turun kan belum ada hasil kejelasan.
Dari dampak adanya pabrik timah, kejadian bahkan berbagai permasalahan yang sedang dan yang telah terjadi, banyak warga dusun yang bertanya-tanya, sesungguhnya siapa gerangan yang bertanggung jawab atas berdirinya pabrik timah hingga berdampak matinya sejumlah 23 sapi warga sekitar.
Olehnya hingga saat ini masyarakat masih geram dan minta ganti rugi kepihak Pemerintah Desa (Pemdes) sampai pihak Kecamatan Ngimbang, pun demikian pihak terkait dalam hal ini Pemdes dan pihak Kecamatan masih dan selalu berpura – pura tidak tahu menahu terkait hal tersebut. Tentu ini membuat pemikiran banyak warga, ada apa sebenarnya dengan pihak-pihak tersebut.
(Fathur Roziq)