MANADO, Reportase INC – Ada. bau tak sedap di kubu kantor Departemen Agama Islam Kota Manado yang diduga sudah bertahun -tahun tak tersentuh, beberapa pekan ini bau tak sedap Itu di ungkapkan oleh sumber yang cukup di percaya bahkan beberapa media online di kota Manado telah tayang..
Dugaan sejumlah penyimpangan dan penyalahgunaan bahkan intimidasi terhadap ASN di lingkup Kemenag kota Manado cukup menyedihkan bahkan sangat terorganisir dan sistematis yang sudah berjalan cukup lama
Diantara terkecil ialah Informasi menyebutkan bahwa Kepala Kemenag Kota Manado, diduga terlibat bersama Kepala Seksi Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam, Sahrir Bachrudin, serta Bendahara Kemenag Manado Fauzia Suratinoyo
Kepala seksi bimas Islam Kemenag sahrir Bahrudin,bendahara Fauzia suratinoyo,staf Julia Mamonto,staf nona Sandra manipulasi data penyuluh agama pakai nama-nama orang yang tidak ada hubungan nya alias penyuluh fiktif tapi dana atau honor mereka di cairkan,
Bukan hanya itu hak honor penyuluh aktif tidak di bayarkan alasan tidak ada laporan, lebih parahnya lagi dana penyuluh yg sudah meninggal juga mereka cairkan ke kantong mereka ,kasubag TU dan Fahrin selaku PPK ,,,padahal gaji kami cuma satu juta perbulan, mereka makan ratusan juta
Tolong pak penegak keadilan koruptor mereka,”tegas sumber salah seorang penyuluh dalan chattingan tak lupa yang bersangkutan melampirkan nomor HP para oknum .guna. mempermudah wartawan konfirmasi dan klarifikasi Dugaan korupsi yang diduga melibatkan Kepala Kantor Kemenag Hj Rugaya .
Informasi yang diterima menyebutkan bahwa Kepala Kemenag Kota Manado, diduga terlibat bersama Kepala Seksi Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam, Sahrir Bachrudin, serta Bendahara Kemenag Manado Fauzia suratinoyo
Mereka diduga memotong dan menyelewengkan dana gaji penyuluh agama Islam selama bertahun-tahun. Salah satu modus yang ditemukan adalah tidak dibayarkannya honor kepada sejumlah penyuluh agama Islam aktif.
Selain itu, terdapat dugaan bahwa nama-nama penyuluh yang telah meninggal dunia tetap tercantum sebagai penerima honor,
“Beberapa honor penyuluh tidak dibayarkan, padahal itu adalah hak mereka. Selain itu, ada nama-nama yang seharusnya dicoret karena sudah meninggal, tetapi tetap terdaftar sebagai penerima gaji,” ungkap sumber yang enggan disebutkan namanya.
Dugaan ini semakin menguat dengan adanya indikasi bahwa praktik korupsi tersebut telah berlangsung selama bertahun-tahun, sehingga menimbulkan kerugian besar bagi negara dan para penyuluh agama yang menjadi korban.
Sumber lain yang juga tidak ingin namanya di publikasikan,” Kemenag Kota Manado Diduga Berjamaah Menggorogoti Dana penyuluh tak lain hanya ingin memperkaya diri,” kesal sumber 25/1/2025
Penyuluh agama Islam memiliki peran penting dalam menyebarkan nilai-nilai keagamaan dan moralitas di masyarakat. Namun, dugaan korupsi ini justru mencoreng citra lembaga yang seharusnya menjadi teladan dalam kejujuran dan integritas.
Kepala Kemenag Manado, Hj Rogaya Udin ketika dikonfirmasi melalui chattingan WhatsApp pribadi
,”Semua gaji penyuluh sudah terbayar,”kata Rogaya Udin via WhatsApp (25/01/2025).
Sementara itu, ketika dikonfirmasi, Kepala Seksi Bimas Islam, Sahrir Bachrudin,”silahkan ketemu langsung kepala Kandep ibu Rugaya, Saya NO, Koment,” katanya singkat 25/1/2025
Aparat penegak hukum diharapkan segera mengusut tuntas kasus ini demi keadilan bagi para penyuluh agama yang haknya dirampas.
(Rosna)