MAKASSAR, Reportase INC – Maraknya beredar Vidio pembongkaran salah satu Masjid di Kecamatan Panakukang kota Makassar menjadi ancaman serius bagi warga , apabila hal tersebut tidak ada penindakan dari pihak penegak hukum utamanya Polda Sulawesi Selatan.
Hal tersebut di sampaikan oleh Tokoh Masyarakat terutama yang berdomisili di sekitar perkampungan, mayoritas menggunakan pasilitas Masjid untuk beribadah
Wardi Nyolonyolo yang disebut -sebut warga adalah Menejer PT Asindo Indah Griyatama selain punya massa juga memiliki banyak uang untuk melakukan aksi yang sangat di luar batas dan merugikan masyarakat
Selaku perusahaan pengembang yang banyak membangun perumahan elit dalam kekuasaannya, tak habis habisnya ia bersengketa dengan warga terkait dengan masalah tanah. Tidak sedikit warga di antara banyaknya jumlah penduduk di kecamatan Panakkukang yang berperkara dengannya, hingga masuk ke ranah hukum di pengadilan negeri.
Saat ini Wardi Nyolo nyolo tampak lebih nekad dan semakin berani melakukan perbuatan yang bakal memicu pada perkara ,”Sara’, Singkat cerita warga
Wardi berambisi merebut kembali bekas asset perusahaannya berupa halaman masjid yang sudah ditukarkan dengan eks tanah hunian penduduk yang telah dihibahkan atau diwakafkan untuk pembangunan masjid.
Dimana tempat peribadatan yang diberi nama Masjid Nurul Hikmah yang sudah di bangun beberapa tahun yang silam tiba-tiba dikunjungi oleh sejumlah preman guna untuk membongkar pagar masjid dan melempari para jama’ah yang mempertahankan bangunan dan wilayah masjid tersebut.
Memperhatikan satu bulan sebelum preman diduga suruhan Wardi membongkar pagar masjid, yakni pada hari minggu 16 Februari 2025, preman tersebut terlebih dahulu melakukan perusakan akses jalan menuju masjid.
Diketahui lorong di belakang masjid tersebut adalah satu-satunya akses jalan yang dilalui oleh masyarakat saat hendak beribadah di masjid.
Adapun lorong atau gang tersebut sebenarnya adalah milik Hj. Rawasiah Sewang. Namun dirusak oleh mereka, diduga orang-orang suruhan Wardi Nyolo nyolo. Kemudian pada tanggal 10 maret 2025 mereka datang lagi secara mendadak dan membawa ekskavator lalu membongkar pondasi pagar masjid.
,”Wardi memang terlalu licik,” jelas beberapa warga yang berinisial IN, DS dan DA. Menurutnya, Wardi itu dengan ambisinya hendak merampas hak ummat islam yang notabene sebagai pemilik masjid tersebut. Dan tidak main main ia menggunakan preman untuk menerobos pagar masjid guna menguasai halaman masjid dan tempat bangunan masjid itu didirikan. Padahal masjid tersebut sudah ditukar guling olehnya dalam hal ini PT. Asindo Indah Griyatama. Namun demikian Wardi masih ingin menguasainya kembali. Padahal persoalan ini dinyatakan sudah selesai tanpa masalah berdasarkan diterbitkannya surat kesepakatan bersama.
Bukan hanya itu, bahkan terlebih dahulu tanah wakaf eks lokasi masjid Nurul Hikmah dari hasil tukar guling yang telah menjadi milik PT. Asindo Indah Griyatama sudah disertifikasi olehnya, sementara itu surat-surat tanah (wakaf) eks masjid sesungguhnya masih disimpan oleh pengurus masjid. Ntah apa yang menjadi alas hak PT. Asindo Indah Griyatama sehingga bisa menerbitkan sertifikat di lokasi itu.
Lantas sebaliknya tanah yang menjadi milik yayasan masjid dengan sengaja Wardi mengulur-ulurkan waktunya dalam upaya menerbitkan sertifikatnya. Kendati Wardi sudah tahu bahwa PT. Asindo Indah Griyatama sudah tidak mempunyai hak atas halaman masjid yang dipagari dengan pondasi permanen. Akan tetapi, diduga dengan alasan masjid belum mempunyai sertifikat sehingga ia ingin menguasainya lagi dengan cara memobilisasi preman untuk merobohkan pagar dan pondasi masjid.
PT. Asindo Indah Griyatama, Wardi selaku manager saat di konfirmasi dirinya belum mengetahui adanya penyerangan dan penrusakan terhadap aset yayasan masjid Nurul Hikmah.
Wardi ,”tidak ada perintah dari perusahaan dalam memobilisasi preman (massa) untuk melakukan aktivitas perusakan terhadap yayasan masjid. Selain itu pihak perusahaan hanya melakukan pertemuan dgn pengurus yayasan masjid di kepolisian setempat untuk menyelesaikan masalah itu,” ujarnya 3/5/2025
Di sisi lain, Wardi Nyolo nyolo lupa bahwasanya ada surat perjanjian atau kesepakatan antara pengurus yayasan masjid bersama dengan PT. Asindo Indah Griyatama yang menjadi pegangan bagi kedua belah pihak. Jika salah satu pihak mengingkari janji, maka surat kesepakatan itu akan menjadi dasar untuk dibawa ke ranah hukum dalam hal ini di pengadilan.(Maman/RS)
