LAMONGAN, Reportase INC – Adalah PKK RT 01/RW 10 Kampung Sawo Kelurahan Babat, mengadakan wisata (1/02/2025).
Obyek yang dikunjungi seputaran Pandaan, Kabupaten Pasuruan. “Kita nanti cukup di seputaran Pandaan saja sudah hampir sehari penuh. Dan di Pandaan itu juga banyak obyek wisata cocok buat ibu-ibu PKK ini…” kata ketua RT setempat, Basman Apriyanto jelang pemberangkatan jam 07.00.
Tepat pukul 09.00, armada bus dari perusahaan PO Alfian Jaya Group Jombang itu masuk arena parkir Lembah Pendawa Pandaan. Setelah berfoto bersama, rombongan beserta keluarganya menikmati destinasi yang boleh dibilang agak baru itu.
Lokasi wisata dengan tiket Rp 20.000 itu pengunjung sudah bisa menikmati arena alam duplikat pulau Dewata, Bali. Ada bangunan menyerupai pura raksasa. Ada pula nuansa persis kayak di danau Beratan Candi Kuning Bedugul. Apalagi diterpa semilir angin sepoi-sepoi.
Setelah dirasa cukup, rombongan PKK RT 01/RW 10 kelurahan Babat itu, melanjutkan healing-healing ke Masjid Merah. Disebut masjid merah, memang semua didindingnya berwarna merah. Masjid megah bercokol di desa Sukorame Kecamatan Pandaan itu dibangun atas dana pribadi. “Yang mbangun masjid ini Pak Haji Moekhlas Sidik, tahun 2019. Pemiliknya memang suka warna merah dan hitam” tutur Wiwik salah satu petugas kebersihan, ketika ditanya Reporter Media INC ini.
Setelah sholat dhuhur yang dijamak taqdim dengan asar, peserta tour PKK itu menuju ke Kampung Wisata Panci. Sekampung itu warganya memang berjualan panci dan barang pecah belah lainnya. “Kami warga satu kampung ini mendatangkan dari Sidoarjo dan Surabaya. Jadi pabriknya cukup jauh, gitu….” ujar salah satu pemilik toko ketika ditemui wartawan koran online ini.
Salah satu anggota rombongan dari Sawo, Nurrohmi sempat beli wajan raksasa, wajan terbesar di dunia. “Ini wajan untuk sekolah kami, kok….!” kata Bu Guru SMAN Babat itu.
Sebelum pulang ke kampung halaman Sawo, armada bus besar yang kami kontrak itu singgah di Masjid Cheng Ho, kota Pandaan.
Setelah puas melihat-lihat Masjid dengan arsitektur gaya klenteng Kong Hu Chu Cina itu, sebagian ibu-ibu anggota PKK ada yang belanja di halaman sebelah masjid.
“Wah, jelas beban bis tambah berat nih, karena begasinya terisi banyak oleh-oleh…” seloroh para suami yang mendampingi istrinya. Selama perjalanan pulang, di dalam bus itu banyak yang berkaraoke-ria. Sebut saja Umik Hindun, yang demen mendendangkan irama qosidah. Kemudian disambung oleh ibu-ibu yang lain, ada Bu Hj Sokheh, Bu Hj Nursalim yang juga mengikuti jejak Bu Hindun dengan tembang-tembang dari Nasyidaria Semarang.
Sementara Pak Ketua RT, Basman Apriyanto sejak berangkat sudah memulainya berkaraoke di dalam bus dengan lagu-lagunya Koesplus. –
Reporter : Ahmad Fanani Mosah